Drew looks at me, i fake a smile so he won't see
That i want and i'm needing, everything that we should be
I'll bet she's beautiful that girl talks about
She's got everything that i have to live without
Senin pagi adalah hari dimana orang-orang membenci hari itu, terkecuali aku. Aku selalu menantikan hari itu untuk bertemu dengannya... Ya dengannya, aku selalu memulai hariku dengan semangat dan hariku selalu berwarna... Dia selalu membuat warna putih, hitam, biru, abu-abu, merah dan sebagainya. Tidak ada hari yang kujalani ini dengan hambar.
Ku memasuki gerbang sekolah, tampak dirimu sedang menantiku, ya menantiku, itulah yang kutunggu setiap Senin pagi. Seketika dia mengajakku berbicara hal yang membuat warna-warna itu datang dalam semangatku...
"Kim, akhirnya kamu dateng juga, biasanya kan terlambat" kata Jamie
"Ah aku kan rajin sekarang, mau bangun pagi terus biar jadi sukses ahaha"
"Tobat lo sekarang? Haha gue gapercaya, kenapa kamu selalu dateng on time setiap Senin tapi hari lain engga?"
"Aku kan gamau telat upacara, kepo banget sih. Yuk masuk"
"Tapi sebelum upacara kamu dengerin curhat aku ya"
"Sip bos!"
Ya, Jamie. Sahabat pria ku, yang ku cintai, sungguh bodoh diriku sudah terlanjur mencintai orang yang tidak pantas dicintai, karena dia sedang mencintai seseorang perempuan yang lebih sempurna dariku, sesosok perempuan yang lebih cantik dan lebih kaya dari ku. Aku hanya menemaninya bercerita, terkadang aku senang melihat logatnya ketika serius bercerita, membuatku semakin kagum dengan keindahan matanya.
Di depan balkon kelas
"Kim, aku semalaman ga bisa tidur, aku mikirin dia, kapan aku bisa memilikinya?" curhat Jamie
"Sudahlah, kenapa ga kamu nyatain aja perasaan ke dia kalo kamu ini sayang?" jawab ku
"Tetapi, aku gapunya waktu yang tepat untuk itu"
"Ayolah, kamukan laki-laki, kenapa harus tunggu lagi?"
"Kamu bener Kim, aku harus cepat menyatakan rasa ini sebelum terlambat"
"Good luck Jamie, I'll always support you"
"Thanks Kim, you are the best friends"
Sungguh, cerita dia membuatku ingin menangis dan menjerit, tetapi aku hanya bisa terdiam. Untuk apa aku cemburu dengannya? Aku tidak punya hak untuk mencemburui nya, plis Kim ayo kuaat.
Aku berjalan menuju kantin saat istirahat, untuk membeli sebotol minuman dingin dan makan bubur, aku sempat curiga karena biasanya Jamie menungguku untuk makan bersama, tetapi sekarang tidak ada. kemana dia? Astaga! Aku melihatnya ia menggandeng sesesok perempuan itu, perempuan yang selama ini ia cintai. Oh tuhan, aku ingin menjerit dan ingin menonjok perempuan itu saat itu, tetapi aku benar-benar tidak mempunyai hak sama sekali.
"Hai Jamie, kalian udah jadian ya? selamat ya" sapaku,
"Haai Kim thanks ya, kamu emang teman terbaik" kata Jamie,
''Oke Jim, have fun ya"
"Thanks a lot Kim"
Aku sangat ingin menangis, berteriak, melepaskan semua emosi ku. Seandainya Jamie tau kalau aku mencintainya, aku kagum dengannya. Aku sebagai sahabatnya, apakah tidak pantas untuk memiliki mu Jamie? Aku akan menunggu kamu Jamie, karena, kamu adalah Reason for the Teardops on my Guitar.
So I drive home alone, as I turn up the light, I put his picture down and maybe get some sleep tonight..
Cause he's the reason for the teardops on my guitar, the only one who get enough of me to break my heart...
He's the song in the car i keep singing don't know what i do
Tidak ada komentar:
Posting Komentar